Belajar Berbagi Perasaan
Tekanan hidup sesorang akan memunculkan tindakan-tinadakan yang bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain. Angka bunuh diri yang makin tinggi dan tingkat kejahatan yang sudah memprihatinkan tidak terlepas dari tekanan hidup yang makin berat. Ups, begitu mengerikannya dan sudah sedemikan menyedihkankah kehidupan saat ini? Dimana orang mudah marah dan gelap mata. Semua tidak terlepas dari sikap hidup kelompok masyarakat yang tidak lagi peduli dengan yang lainnya. Budaya unjuk diri, kekuasaan dan materi makin meningkat, makin diperlihatkan dengan terang-terangan. Akibatnya membentuk menjadi budaya pamer (show off) kepunyaan dimana-mana. Jangan-jangan kita juga ikut menciptakan keadaan tersebut. Dimana menjaga perasaan orang lain tampaknya mulai terkikis, istilah tepa selira atau tenggang rasa yang makin menipis. Apa yang terjadi dengan masyarakat kita saat ini ya?
Berbagai macam alasan baik internal maupun eksternal, tampaknya juga yang membuat tekanan seseorang makin memuncak. Akibatnya menciptakan manusia egois, sombong, tidak pernah merasa puas dan tidak peduli dengan orang lain! Lihatlah beberapa perbuatan yang secara tidak langsung membuat orang memaksakan diri. Yang ujung-ujungnya segala cara akan dilakukan!
1. Pamer omongan dan materi.


2. Facebook.
Yang awalnya berguna untuk menyambung tali silaturahmi, menginfokan berita, berbagi cerita dan kebahagiaan, serta upload foto untuk memperlihatkan suasana kota. Sebenarnya sah-sah saja sih seperti itu asal jangan ditambah dengan komen yang berbalik malah menjadi ajang pamer foto beserta captionnya. Bisa membuat orang jadi sebel kan... Status kita adalah mulut kita lho..
3. Dress code.
Yang awalnya hanya sebagai penyeragaman pakaian beserta atributnya dengan tema tertentu yang biasanya ada didalam suatu kegiatan acara. Misalnya untuk wisuda biasanya memakai jas untuk laki-laki dan kebaya untuk yang perempuan. Tetapi sekarang kegiatan arisan, reuni ataupun pengajian sering pula memakai Kode pakaian. Yang akhirnya membuat kita memaksakan diri mencari pakaian dan pelengkapnya. Membuat pusing bila tidak ada di lemari pakaian ataupun punya tetapi sudah pernah dipakai di acara lain. Yang ini juga bisa membuat kita jadi tidak percaya diri...
Semua contoh kasus diatas memang tidak terelakkan didalam kemajuan kehidupan saat ini. Tetapi rasanya dengan belajar Berbagi Perasaan dengan tidak berkomentar ataupun bergaya seperti etalase berjalan tidak akan membuat orang lain tersinggung dan menjadi gelap mata. Ingat pepatah mulutmu harimaumu, pikir dahulu sebelum berbicara sesal kemudian tidak berguna. Walaupun bagi yang kaya boleh saja berbicara dan bergaya apapun, tapi lebih menyenangkan bila dapat bersikap rendah hati. Mudah2an dengan berbagi perasaan kita bisa ikut mengerem tindakan sesorang untuk berbuat kejahatan. Yuk kita buat hidup lebih indah dengan berbagi info sosial, pengetahuan dan cerita menyenangkan yang tidak membuat orang lain tersinggung dan marah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar